Jika Anda ingin memiliki sebuah bisnis dan menjadi boss dan berpendapat, dengan melalui franchise ini semua dapat diraih. Tapi mungkin Anda bingung, franchise mana yang akan Anda pilih. Berikut beberapa kriteria yang dapat membantu Anda untuk menentukan.

1. Jenis Product
Jenis industri apa yang Anda sukai? Adalah pilihan yang tepat bila Anda menjalankan sebuah franchise dimana Anda memiliki pengetahuan mengenai produk yang dijual. Jangan Anda menjalankan suatu bisnis yang tidak Anda sukai dan terjerat didalamnya sembari membayar franchise fee terus menerus. Wow.. pasti menyebalkan.

2. Modal Anda
Modal adalah hal yang penting. Jika Anda hanya punya 10 juta, jangan beli franchise 50 juta, walaupun Anda sangat menyukai produknya. Karena biaya-biaya lain saat menjalankan franchise akan melilit Anda dan bisnis Anda mati sebelum bertumbuh.

3. Total biaya
Franchise fee bukan satu-satunya pengeluaran Anda. Masih perlu Anda pertimbangkan hal lainya seperti, biaya advertising, training, inventory, asuransi dan biaya-biaya lainnya. Jadi hitunglah dengan cermat.

4. Latar belakang franchise
Anda perlu pelajari keberadaan perusahaan franchise tersebut, seperti:

  • Keberadaan perusahan, apakah manajemennya bersih? pernah mengalami kebangkrutan?
  • Sudah berapa lama berdiri?
  • Berapa banyak franchise yang telah dibuka?
  • Dimana saja mereka beroperasi?

5. Track record dari franchise
Apakah peserta franchise ini ada yang berhasil? Anda dapat menghubungi mereka terlebih dahulu untuk menanyakan pengalaman mereka.

6. Training dan support
Anda perlu mengetahui training apa saja yang diberikan. Support apa saja yang disediakan oleh franchise tersebut. Petunjuk manual apa saja yang Anda dapatkan. Hal-hal seperti ini juga harus Anda teliti.

7. Jarak dengan saingan
Ini perlu dipertimbangkan, bagaimana penyedia franchise mengatur lingkup wilayah penjualan.

8. Harga Supplies
Biasanya franchise mewajibkan peserta untuk membeli supply dan product dari mereka. Perlu Anda teliti, apakah harganya bersaing atau lebih mahal? karena dengan menjual produk yang lebih mahal dari harga pasaran, akan cukup menyulitkan.

9. Contract Term tentang kepemilikan
Hal-hal yang berhubungan dengan hak kepemilikan seperti:
  • Dapatkah mengover contract pada orang lain?
  • Merubah franchise Anda menjadi independent store?
  • Cara perpanjangan contract

10. Criteria dari franchise, apakah mereka melakukan screening untuk calon franchisee, atau mereka hanya tertarik pada franchise fee saja.

11. Daya serap pasar, seberapa besar pasar yang mampu menyerap product franchise tersebut.

Read More
on Sunday 10 October 2010
0 comments
categories: | edit post

Berbisnis dibidang kesehatan itu tidak tergantung trend. Orang sakit, tentu butuh obat-obatan. Selain orang sakit, bisnis di bidang kesehatan juga menyediakan kebutuhan akan produk-produk health suplemen. Healthy lifestyle merupakan gaya hidup, yang secara Trend akan terus meningkat, seiring meningkatnya pendidikan di masyarakat.

Bisnis di bidang obat-obatan juga tidak memilih ras, agama, umur, jenis kelamin. Dapat terlihat pasarnya yang sangat luas.

Apotek K-24 melihat peluang ini dan mensistemkannya. Hingga orang yang tidak memiliki latar belakang farmasi dapat ikut mengenyam keuntungan di bisnis kesehatan.

Modal
Modal awal berkisar diangka 600-650 juta, tergantung daerah dan lokasi. Modal diatas dapat diuraikan kurang lebih dengan gambaran sebagai berikut:

  • Sewa bangunan (selama 2 tahun @ 35 juta)
  • Renovasi bangunan
  • Stok obat
  • Meubeler
  • Signase
  • Eksterior
  • Sistem informasi/IT
  • Modal kerja (3 bulan)
  • Inventaris gerai (sepeda motor, AC, TV, genset, PABX, alat tulis, peralatan apotek, dll)
  • Perijinan
  • Franchise fee (80 Juta untuk 6 tahun)

Aturan Luas Bangunan
Luas bangunan minimal 60m2, dengan lebar bangunan berkisar 4,5 meter.
Jika ada sisa ruangan disarankan untuk praktek dokter

Biaya yang perlu dibayar oleh franchisee kepada Franchisor (PT.K-24 Indonesia)
  • Franchise Fee sebesar Rp. 80juta untuk masa waralaba 6 tahun;dibayar dimuka
  • Royalty Fee sebesar 1,2% dari omzet/bulan
  • Dana promosi Bersama sebesar 0.3% dari omzet/bulan

Tahapan untuk menjadi Franchisee Apotek K-24
  • Mengisi Enquiry Form/Application Form
  • Menandatangani MOU
  • Menentukan lokasi gerai
  • Menandatangani Franchise Agreement
  • Memulai langkah pra-operasional: penentuan apoteker, mengurus perijinan apotek, renovasi bangunan, ekrutmen karyawan, pengadaan stok obat dan peralatan apotek

untuk lebih lengkap dapat lihat di website apotek-k24

Read More
on Sunday 13 September 2009

Pendahuluan
Umumnya disingkat menjadi MLM, ada juga yang menyebut dengan network marketing. MLM merupakan salah satu cara marketing yang diterapkan oleh sebuah perusahaan dalam memasarkan produk mereka.

Struktur dari MLM memungkin seorang dapat memperoleh pendapatan dengan menjual produk atau juga dengan memperkenalkan perusahaan tersebut pada orang lain. Oleh sebab itu MLM sering juga disebut network marketing.

Orang-orang yang bergabung di perusahaan yang menjalankan sistem pemasaran MLM sering kali disebut distributor independent.

Amway boleh dikatakan salah satu perusahaan yang pertama kali memperkenalkan dunia MLM di Indonesia ini. Dan sampai ini sudah banyak sekali MLM yang ada di Indonesia.


MLM itu Bisnis?
Seiring maraknya MLM di Indonesia, marak juga buku positif tentang financial freedom. Salah satunya karangan Kiyosaki, seperti Rich Dad Poor Dad. Banyak sekali para distributor yang bergabung di MLM ini mengutip kata-kata kiyosaki dan menerapkan secara ekstreem dalam bersosial di dunia nyata.

Salah satunya adalah, bahwa dengan berstatus karyawan, yang berarti bekerja pada orang lain, adalah suatu tindakan bodoh dan tidak akan pernah berhasil mencapai financial freedom. Dan dengan mudahnya mereka menyarankan orang untuk berhenti bekerja dan bergabung di BISNIS MLM. Karena dengan bergabung sebagai distributor MLM, anda adalah Business Owner.

Betulkah orang yang bergabung di MLM adalah bisnis owner? Bila kita mau telaah dengan sedikit saja akal sehat, tentu saja, para distributor itu bukan bisnis owner. Apakah mereka memegang kendali penuh atas kebijakan perusahaan MLM tersebut? Ya, tentu saja tidak. Kalau begitu ada sedikit salah kaprah dengan istilah bisnis owner ini. Sebetulnya para distributor itu boleh dikatakan tenaga marketing gratis (tanpa gaji tetap) yang dimiliki oleh perusahaan MLM, yang mana untuk bergabung, mereka harus mengeluarkan uang.

The real business owner adalah pemilik perusahaan yang menerapkan sistem MLM tersebut, bukan para distributor yang memasarkan produk perusahaan tersebut. Apakah para distributor dapat merubah aturan profit sharing? Atau bisakah para distributor mengubah harga produk?


Kesimpulan
Distributor MLM itu merupakan suatu profesi, sama seperti dokter, programmer freelance. Bukan suatu business ownership. Makin banyak member yang direkrut dan menggunakan produk dari perusahaan tersebut, maka makin besar 'Gajinya' atau istilah mereka adalah bonus sharing.

Boleh dikatakan lebih simple, para distributor MLM adalah jaringan pengguna produk yang bersedia mencari pengguna produk lainnya. Karena dalam setiap akhir bulan, dikenal dengan sistem tutup point berdasarkan peringkatnya.

Artikel ini tidak bertujuan mendiskreditkan perusahaan MLM manapun, karena MLM adalah salah satu teknik marketing. Kami disini hanya bermaksud, meluruskan arti dari MLM adalah suatu bisnis, bahwa dengan bergabung dengan perusahaan anda adalah Bisnis Owner.

Read More
on Monday 3 August 2009
1 comments
categories: | edit post

Read More
on Saturday 25 July 2009
Blog about Business Review. Feel free to leave comment, not spamming one. Business that we review around Franchise, Retail, Service, Information Technology and Multi Level Marketing.


Has been visite for: 

My Blog List

Bedah 1001 Bisnis Readers